Petugas Parkir seperti Peminta-minta?


Ketika kuterjaga dari tidurku yg begitu pulas, aku sadari bahwa hari sudah sangat siang. Sinar mentari sudah tidak malu-malu lagi menerobos masuk ke dalam kamarku, kubuka korden jendela dan diluar terlihat anak-anak kecil dengan riangnya bermain.

Pagi itu udara begitu cerah, hujan sudah tidak lagi menyambangi kota denpasar.Aku pun tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Akupun membuat list untuk agendaku hari itu.

Segera kuambil handuk dan bergegas kubersihkan tubuhku dari sisa-sisa keringat tadi malam setelah semalaman waktuku kuhabiskan bermain bilyard bersama teman-teman sampai jam satu malam.

Waktu sudah menunjukan pukul sebelas siang, dan perutku sudah mulai merasakan lapar. Kubuka dompetku, dan ternyata uangku masih tinggal empat ribu saja.kalo dipakai untuk beli nasi bungkus udah pasti ga cukup kan.. Segera kuambil Varioku menuju ATM di daerah tanjung bungkak. Setelah selesai narik uang aku bergegas menuju Varioku dan segera siap2 mencari penjual nasi terdekat,”trit..trittt…”terdengar suara sempritan dari arah belakangku, dan ternyata itu adalah petugas parkir yg minta biaya parkir. Aku keluarin lima ratusan, dan aku segera beranjak pergi.

Lanjutkan membaca Petugas Parkir seperti Peminta-minta?